Kamis, 03 April 2014

Tersimpan Manis Tak Tersampaikan


Memang tidak banyak yang bisa ku lakukan untuk membuat Adinda kembali seperti dulu, aku sudah melepaskan nya untuk pergi. Ya, aku ikhlas. Mungkin Tuhan punya rencana yang baik untuk diriku kedepannya, gak ada yang bisa menduga cara Tuhan untuk membahagiakan Hambanya. Walau kadang harus dengan di awali rasa sakit hati..
 Setelah sekian lama ku tidak memakai android ahirnya kini mu menggunakannya untuk kebutuhan komunikasi yang modern, dengan segala fitur canggih yang di gemari anak remaja. Sehingga tanpa ku sadari masih tersisa berkas berkas kontak yang sudah lama.
Termasuk kontak Line dan Whatsapp Adinda, awalnya gak begitu menyangka bahwa masih ada harapan bisa sekedar Say Hello. walaupun sesekali aku check profile picture. Kita tumbuh dewasa terlalu cepat, sudah tidak ada lagi momen momen cinta monyet seperti dulu. Momen momen dimana kita pernah menghabiskan waktu bersama sama tanpa peduli lingkungan yang menganggap kita aneh dan bodoh.

Kedewasaan kita membuat jalan pemikiran kita yang sudah tidak se arah, pemikiran anak kecil dengan cinta monyetnya sudah tidak ada lagi di masa sekarang dimana kamu sudah bercabang pemikiran untuk masa depan. masa lalu kita sudah kau tanam rapat rapat. Pernah berharap bisa menemui mu di ujung jalan di tempat yang sama. Ya, di lapangan basket sore itu menghabiskan senja bersama sama, hayalan bodoh yang gak mungkin bisa terjadi lagi.

Minggu pagi ku mencoba peruntungan mencari tau apa kabar mu saat ini via Line. Memang gak ada salahnya ku menyapa duluan walaupun hanya dimulai dengan kata “Tes”. Berlanjut hingga bertanya tanya kabar dan tempat tinggal, ngobrol sedikit tentang diriku yang masih sering datang ke tempat itu. Tak ada yang sia-sia, aku tau kamu sibuk mungkin untuk saat ini aku belum mau menentukan hari kapan kita bisa berjumpa kembali.

Selamat, kamu sekarang sudah menjadi bagian dari Club Robotic di sekolah mu. Kamu sudah bergabung di sekeliling orang orang cerdas. Masa depan mu baik. Mungkin saat dewasa nanti aku bisa melihat mu menciptakan sebuah robot yang berguna buat orang banyak. Terima kasih untuk memberikan ku kesempatan bertemu dengan mu. Tapi maaf aku tidak ingin gegabah menentukan hari pertemuan kita, aku harap disaat aku menentukan hari yang sudah kau janjikan, dirimu sedang tidak terlalu sibuk dengan kegiatan. Terima kasih untuk kesempatan kecil ini, tetap terselip nama kecil mu di hati ini.
Categories:

4 komentar:

  1. melepas seseorang itu memang tidak enak. huhu

    BalasHapus
  2. Lepaskanlah orang terkasih itu nta. Kelak lo akan dapet yang lebih baik.

    BalasHapus
  3. Ehm, terkadang kita harus berada di titik dimana kita bisa merelakan orang lain untuk pergi dan semakin bahagia tanpa kehadiran kita.. :'(

    BalasHapus
  4. yakinlah akan ada sosok yg jauh lebih baik, dan terus doakan yg terbaik untuknya..

    BalasHapus